Sabtu, 31 Oktober 2020

KAIDAH PENULISAN SOAL DALAM PEMBELAJARAN

KAIDAH PENULISAN SOAL DALAM PEMBELAJARAN

Penilaian merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan di dalam proses pembelajaran. Penilaian menjadi sebuah sarana yang dapat mengantarkan guru pada satu wilayah esensial dalam pendidikan, yaitu korelasi antara proses pembelajaran yang telah dilaksanakannya dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkannya. Dengan demikian, penilaian merupakan simpul yang dapat menghubungkan seluruh kiprah pembelajaran dengan tujuan pembelajarannya. Lewat penilaian, seorang guru akan dapat mengetahui kedudukan siswa dalam wilayah tujuan pembelajarannya, sehingga hasil penilaian tersebut akan menjadi modal dasar dalam penentuan kebijakan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. Demikian pula bagi siswa, mereka akan mendapat informasi akurat tentang kedudukannya dalam tujuan pembelajaran, sehingga posisi tersebut bisa dijadikan stimulus oleh mereka untuk meningkatkan performa pembelajarannya. Mereka akan memiliki kesadaran tentang kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

Lewat pelaksanaan penilaian tersebut akan diperoleh kesimpulan berdasarkan standar yang telah ditentukan. Standar individual yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan ini mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebelumnya oleh guru maupun satuan pendidikan.

Untuk mencapai pada tataran validitas hasil penilaian, tampilan bentuk soal yang disusun merupakan unsur yang tak dapat diabaikan. Jika tampilan soal memiliki tingkat keterpercayaan tinggi maka validitas hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, seorang guru yang juga merupakan penulis soal harus memiliki keterampilan dalam penyusunannya.

Hingga saat ini, kenyataan telah memperlihatkan bahwa masih banyak bentuk soal yang disusun belum memperlihatkan sebuah soal yang benar-benar disusun berdasarkan prosedur penyusunannya. hal tersebut cukup merepotkan siswa untuk menafsiran isi soal, sehingga membutuhkan energi ekstra. Pada saat menghadapi soal demikian, mereka tidak saja memutar otak untuk menemukan jawabannya, tetapi memutar otak pula untuk menafsirkan maksud soal yang dihadapinya. Selain itu, kenyataan tersebut merugikan guru pula, karena hasil penilaian dengan menggunakan soal seperti dikemukakan di atas tidak merepresentasikan peta kemampuan siswa yang sebenarnya. Lebih jauh lagi, kesalahan tersebut akan merembet pada keputusan guru yang akan diambil selanjutnya.

Penilaian adalah satu proses yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh setiap guru. Hal itu perlu dilakukan karena penilaian merupakan sebuah tugas yang akan menentukan langkah guru dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Bukan itu, saja penilaian pun akan menghasilkan kesimpulan tentang kedudukan siswa dalam pembelajaran. Salah satu bagian dari penilaian adalah penyusunan soal. Penyusunan soal ini harus dilakukan dengan tepat dan cermat. Oleh karena itu, penulis soal harus merencanakannya dengan matang. Perencanaan yang matang dalam melaksanakan penyusunan soal merupakan tuntutan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Penulisan soal merupakan bagian yang paling urgen dalam pelaksanaan penilaian. Hal itu terjadi karena penulisan soal ini akan melahirkan performa soal yang benar-benar sahih atau tidak. Dalam penulisan soal ini ada ketentuan yang harus dijadikan landasan oleh setiap pembuat soal. Ketentuan tersebut harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan agar soal yang akan diberikan kepada siswa benar-benar efektif. Di bawah ini akan dikemukakan ketentuan penulisan soal pilihan ganda. Ketentuannya adalah sebagai berikut:

1) Pokok soal atau stem harus dirumuskan secara jelas;

2) Alternatif jawaban harus homogen, baik dari segi materi maupun panjang pendeknya.

3) Setiap soal hanya memiliki satu jawaban benar atau paling benar;

4) Pokok soal jangan menggunakan pernyataan yang bersifat negatif;

5) Alternatif jawaban harus logis dan pengecoh atau distraktor diupayakan mirip dengan jawaban yang benar;

6) Jika alternatif jawaban dalam bentuk angka, harus disusun secara hierarki, dari yang terkecil hingga yang terbesar;

7) Pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan penyataan yang benar-benar diperlukan, tidak berlebihan;

8) Diupayakan untuk tidak menggunakan alternatif jawaban yang semua jawaban benar atau semua jawaban salah.

9) Pokok soal tidak menggunakan kata yang tidak jelas maknanya, sehingga tafsiran pembaca soal tidak beragam;

10) Diusahakan agar soal yang satu tidak bergantung pada soal lainnya, sehingga soal memiliki otonomi masing-masing;

11) Soal tidak memberi petunjuk terhadap jawaban atas soal lainnya;

12) Jumlah alternatif jawaban harus sama;

13) Jawaban yang benar harus tersebar dan letaknya acak, sehingga jawaban tidak sistematis.

Sejalan dengan ketentuan untuk penulisan soal pilihan ganda, penulisan soal bentuk uraian pun memiliki ketentuan pula. Pada penulisan soal uraian ini ketentuannya adalah sebagai berikut:

1) Soal harus sesuai dengan indikator yang terungkap di dalam kisi-kisi;

2) Ruang lingkup atau batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus jelas;

3) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan hendaknya menggunakan kata tanya atau perintah;

4) Soal disusun dengan menggunakan kalimat yang komunikatif sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran;

5) Petunjuk pengerjaan soal harus disusun secara jelas;

6) Seteleh soal selesai ditulis, penyekoran soal pun harus pula disusun; dan

7) Hal lain yang menyertai soal, seperti tabel, gambar, grafik, dan lain-lain harus dibuat dengan jelas dan dapat terbaca.

Penulis soal hendaknya memahami benar pula beberapa kaidah Bahasa Indonesia yang berkenaan dengan penyusunan soal. Para penulis soal harus benar-benar melaksanakan kaidah ini agar soal yang dibuat menjadi sebuah bentuk soal yang baik. Selain itu, penguasaan penulis soal terhadap kaidah ini akan melahirkan bentuk soal yang efektif sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami soal yang dihadapinya. Untuk itu, di bawah ini dikemukakan bebarap kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal.

1) Pokok soal selalu diawali oleh huruf kapital.

2) Alternatif jawaban diawali dengan huruf kapital, jika pokok soal diakhiri oleh tanda tanya (?) atau tanda seru (!). Selain itu, ketentuan ini pun berlaku jika alternatif jawaban berbentuk kalimat, peribahasa, atau tema suatu bacaan.

3) Huruf kecil selalu digunakan pada awal alternatif jawaban, kecuali dalam ketentuan butir 2) di atas.

4) Tanda tanya (?) dipakai untuk mengakhiri soal dalam bentuk kalimat tanya.

5) Tanda seru (!) dipakai untuk mengakhiri soal dalam bentuk kalimat perintah.

6) Tanda titik (.) digunakan pada akhir alternatif jawaban, jika alternatif jawaban berbentuk kalimat, alternatif jawaban berbentuk peribahasa, atau pokok soal diakhiri oleh tanda tanya (?) atau tanda seru (!).

7) Tanda titik (.) pada akhir soal dalam bentuk pernyataan berjumlah 4 buah.

8) Tanda titik (.) dalam bagian tengah kalimat yang dilesapkan berjumlah 3 buah.

9) Tanda garis bawah (_) digunakan pada nama terbitan, penekanan terhadap kata atau frasa tertentu, penulisan kata kecuali, dan penulisan kata sebab untuk soal hubungan antarhal. Namun, jika soal ditulis dengan menggunakan komputer, tanda garis bawah ini tidak digunakan dan diganti tengan tulisan italic atau di-bold.

10) Tanda koma (,) digunakan sebelum penulisan kata kecuali pada soal hubungan antarhal.

Seorang guru yang ditugasi untuk menyusun soal guna melihat kedalaman pengetahuan peserta didik setelah melewati proses pembelajaran, harus memperhatikan prosedur penulisannya. Upaya ini harus dilaksanakan agar penilaian yang dilakukan mengarah pada tingkat efektifitas yang tinggi sehingga hasil penilaian memiliki validitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Akhirnya, paparan yang dikemukakan di atas hanyalah sebatas teori. Semua teori yang terungkap akan bermakna atau tidak tergantung dari masing-masing guru. Pemaknaan teori akan terjadi mana kala guru mau melaksanakan penilaian sesuai dengan prosedur di atas, demikian pula sebaliknya.

Puisi Kisah Seonggok Jagung


 Puisi yang dibacakan oleh Aulia Ardi dalam lomba  Baca Puisi dalam memperingati  Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kabupaten Maros. Alhamdulillah berhasil masuk 6 besar. dan pada saat lomba berhasil juara II. Selamat..

Belajar Jadi Blogger




Hari ini saya mulai belajar blogger, dari Om Jay. saya merasa bangga ini adalah tulisan awal saya memulai menulis di blog. semoga ini adalah langkah awal saya untuk melanjutkan sebagai penulis.  saya mengikuti webinar di FKG IPS Nasional.

Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros

HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...