TRIK MENULIS BUKU RELATIF BANYAK DALAM WAKTU SINGKAT
Hujan Malam ini masih terus turun membasahi bumi, tak
menyurutkan niat untuk mengikuti kelas guru belajar menulis, yang memasuki
pertemuan ke 7. Dipandu oleh moderator hebat Aam Nurhasanah dengan pemteri
super keren Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Untuk lebih mengenal pemateri
saya searching di google mencari informasi tentang pemateri dan
mendapatkan link :
https://www.kompasiana.com/noraliapurwayunita8977
informasi saya peroleh bahwa pemateri adalah seorang guru prakarya di SMP
Negeri 8 Semarang, guru kimia bimbingan belajar Ershanggono. Penulis Pemula,
Blogger pemula, pengajar TPA bimbingan belajar ENS STAN, pelatih
ekstrakurikuler KIR.
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama untuk saudara
saudara kita yan tertimpa bencana gempa bumi di Sulawesi Barat tepatnya di
Mamuju dan Majene, bencana banjir di Kalimantan Selatan.
Kegiatan penulis sudah lama dilakukan namun awal menulis
'lagi' adalah semenjak pandemi,lebih tepatnya mulai bulan April 2020, hasrat
terpendam untuk menulis di mulai lagi, dengan mengikuti kelas Om Jay.
Pemateri sangat produktif dalam menulis hanya dalam jangka waktu April – Desember 2020 ada 8 buku yang berhasil ditulis teridiri dari;4 buku solo dan 4 buku antologi.
Beberapa trik membuat banyak karya dalam waktu relatif singkat dapat uraikan seperti berikut .
- Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi
- Menulis setiap hari di blog
- Menulis di media sosial
- Menulis buku harian
- Ajak siswa untuk menulis
Jurus Menulis Buku
Jurus TOJTRP
dalam menulis buku
T : Tentukan Tema
Setiap buku
harus punya tema besar, baik fiksi maupun non fiksi.
Dalam memilih tema , pilihlah tema yang
disukai dan dikuasai.
O :
Outline / TOC/ Daftar isi
Ada beberapa alasan pentingnya pembuatan
daftar isi:
1)
Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam
menuangkan setiap ide dalam buku yg akan kita tulis.
2)
Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku
3)
Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita
melalui daftar isi ini
4)
Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang
kita butuhkan
5)
Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak
sampai keluar bahasan / topik
6)
Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan
membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata
lain target waktu selesainya buku
J :
Jadwal
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot
cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Misalnya 1 tulisan jadwalnya
seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan
mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Membuat Jadwal
1)
Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul
Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
2)
Isi Nomer
3)
Isi Judul Artikel
4)
Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan
Ditulis
5)
Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.
6)
Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis
atau belum.
Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada
jadwal.
T :
Tuliskan
Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku
untuk satu tulisan sampai sempurna.
R :
Revisi
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku
hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.
Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi.
P :
Penerbit
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
Paling
utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut
kebutuhan
masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku
kita?
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena
itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan
siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku
sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan
menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa
yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya
jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku,
Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.
Apakah perlu membayar kepada
penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita
mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy
dalam bentuk
CD atau
Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan. Jadi harus
bersabar.
Bagaimana kalau naskah buku ditolak?
Tidak apa-apa kalau naskahnya ditolak. Jangan sakit hati. Biasa saja.
Jadikan evaluasi. Revisi, evaluasi, lalu kirim lagi. Bisa ke penerbit awal atau
ke penerbit lain.
Tugas kita itu menulis. Kalau naskah sudah jadi dan dikirim ke penerbit,
biarkan saja naskah itu. Kita menulis lagi naskah buku berikutnya. Kalau nanti
jawaban dari penerbit adalah diterima, alhamdulillah. Kalau ditolak, kita
perbaiki, dan kirim lagi.
Dan, kita juga punya naskah buku yang lain. Begitu seterusnya sehingga menulis itu akan terus menjadi kegiatan kita.
"Buatlah karya yang dikenang sepanjang masa agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk sesama".
Sumber : https://www.kompasiana.com/elrayyannews/5f166cea097f3634003c1a22/tojtrp-rumus-menulis-buku?page=10
Guru Belajar Menulis 18 Januari 2021 Pemateri : Noralia Purwa Yunita, M.Pd
wow, mantap, sistematis. semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusLuar biasa resumenya..👍 mantap
BalasHapus