Sejarah Sukses sebagai Penulis
Materi pertama dalam kegiatan Sekolah Menulis Ramadhan Keren langsung dibawakan oleh penulis ternama yaitu Bapak Yudhistira Sukatanya.
biodata beliau sebagaimana yang penulis kutip dari
https://badaruddinamir.wordpress.com/2011/04/30/yudhistira-sukatanya/
Yudhistira Sukatanya bernama asli Eddy Thamrin, lahir di Bandung pada 27 Desember 1956. Ia hijrah ke Makassar mengikuti orang tuanya Amrullah Fattah dan Roosdiana Daeng Te’ne tahun 1964. Setelah menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Study Pembangunan Universitas Hasanuddin, Makassar kemudian bekerja di RRI Makassar. Tahun 2004 menuntaskan jenjang S-2 konsentrasi Manajemen Marketing di Universitas Muslim lndonesia, Makassar. Dia adalah salah seorang Pendiri Sanggar Merah Putih Makassar (1978). Dia aktif menulis sejak SMTA. Tulisannya meliputi semua genre sastra seperti puisi, drama, cerpen, kritik, esai dan artikel.
Dia pernah
mengidotori beberapa buku sastra yang terbit di Makassar. Karya-karyanya yang
berbentuk prosa liris antara lain; Laras-laras (1979) Surat Dari SeI
Maut(1989); Dibawah Kepak Sayap Garuda, Kapal-Kapal (1990); Nubuat Dari Sebuah
Nusa ( 1992) Karaeng Galesong dan Putri We Tenriola Taddampali (1990). Puisinya
termuat dalam Raphsodi (1992); Ruang Tanpa Batas (1994) Antologi bersama
Ininnawa (1997); Antologi Ombak Losari ( Puisi Indonesia, 1993), Antologi Ombak
Makassar ( DKSS, 2000) Antologi Bumi Kenangan (Sanggar Merah Putih, 2000).
Karya Esainya dimuat dalam antologi Aceh Dukaku (Gora Pustaka, 2005).
Naskah
dramanya antara lain; Sang
Messias menjadi pemang Lomba Penulisan Naskah Drama
Mahasiswa Se Indonesia Timur, 1984. Toddopuli pemenang
Lomba penulisan Naskah Drama Taman Budaya Sulawesi Selatan dan dengan naskah
yang sama terpilih menjadi naskah terbaik dalam Festival Teater Nasional 1985
di Jakarta. Sang
Penguasa masuk dalam kategori 10 penyaji terbaik pada
Festival teater Nasional 1996 di Bandung. Diantara puluhan naskah sandiwara
radionya Barubu
Tanjung Bira (1995); Sosarak ri Losari ( 1996 ); Air Mata di Tondok Lepongan Bulan (1997)
berturut-turut terpilih sebagai naskah terbaik dalam lomba paket Sandiwara
Radio Tingkat Nasional RRI dan meraih piala Swara Kencana secara
berturut-turut. Skenarionya banyak dibuat untuk TVRI Makassar. Bung Dimana adalah
pemenang II Lomba penulisan Skenario TVRI. Makassar. Skenarionya yang lain
: Biar Kusendiri;
Ayu; dan Cintaku
Nun di Pulau. Ia tercatat sebagai penulis pertama sinetron seri
di TVRI Makassar dengan judul serial; Masih Ada Matahari (1995).
Cerpen-cerpennya
dimuat di beberapa harian di Makassar. Meniti 808 Titik Api terbit di
Harian Fajar dan dibukukan oleh FlK_LSM Sulsel menyambut Hari Bumi 1998.
Cerpen Ontang
Anting dimuat dalam Antologi Sastra Kepulauan (DKSS,1999)
dan Go Mei Hwa serta Kuning Berselirat di
muat di Majalah Budaya DKSS. Sang
Karaeng di UGD dan beberapa lainnya dimuat di Majalah
BKKl-News. Buku yang pernah ditulisnya antara lain Bunga Rampai Makassar Doeloe, Kini dan Nanti (
Yayasan Losari, 2000); Profil
5 Teater di Makassar (Yayasan Kesenian Sulawesi Selatan,
2000). Kumpulan
ceritera Rakyat Selayar. Pengalaman organisasinya di bidang
kesenian selain di Sanggar Merah Putih Makassar, ialah pendiri Sinergi teater
Makassar, Ketua ll BKKNI Sulawesi Selatan ( 1992-1997); Pejabat Sekretaris Umum
Dewan Kesenian Makassar (1989-1990); Sekretaris Umum Dewan Kesenian Sulawesi
Selatan. Wakil Direktur Gedung Kesenian Societeit de Harmonie 2002-2004 dan kini
Penasehat Gedung Kesenian Sulawesi Selatan-Societeit de Harmonie serta
penasehat BKKI Propinsi Sulawesi Selatan. Penerima Celebes Award tahun 2002 ini
juga aktif mengamati seni tradisi, seni rupa dan lite style di Makassar.
Karya-karya tulisnya yangt lain adalah : Soma dan Boma (1981), Eksekusi (1982), Pesta di republik Datu ( 1985 ), Tumbal ( 1985), Orang-orang Pinggiran ( 1986), Lasykar Lipan Bajeng ( 1989), Sang Tokoh ( 1989), Biografi ( 1996 ), Kunci ( 2004), Basse Pannawa-nawa (2005), BalunruE ( 2005 ), dan Putri Londorundun (2005).
Jika kita membaca dari profil beliau, tidak disangsikan lagi loyalitas dan kemampuan beliau sebagai seorang penulis.
Hari ini kami sangat beruntung dapat menimba ilmu langsung dari beliau.
Pak Yudhi menyampaiakn mengenai succes story sebagai penulis.
Ada beberapa tips yang beliau bagikan :
1. Apakah ide itu sulit ?
ide sebenarnya tidak sulit namun ide yang kita miliki perlu kita tuangkan dalam tulisan dengan menggunakan rumus 5W + 1H
2. Kalau punya
tulisan jangan kikir membagikan kepada orang lain, simpan dimana saja agar
tulisan kita tidak hilang.
3. Menulis itu perlu riset agar apa yang kita tulis itu benar
4. Menulis sesuatu tulislah informasi atau sesuatu yang mau diketahui oleh orang lain.
5. Menulis harus diketahui mana awal dan mana akhirnya istilahnya kamu yang memulai kamu yang mengakhiri.
6. Tetapkan menjadi seorang penulis dari mana dan mau kemana
7. seorang penulis itu harus jujur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar