Senin, 12 April 2021

Sejarah Sukses Yudhistira Sukatanya sebagai Penulis

Sejarah Sukses sebagai Penulis 

 





Materi pertama dalam kegiatan Sekolah Menulis Ramadhan Keren langsung dibawakan oleh penulis ternama yaitu Bapak Yudhistira Sukatanya.

biodata beliau sebagaimana yang penulis kutip dari 

https://badaruddinamir.wordpress.com/2011/04/30/yudhistira-sukatanya/

Yudhistira Sukatanya bernama asli Eddy Thamrin, lahir di Bandung pada  27 Desember 1956. Ia hijrah ke Makassar mengikuti  orang tuanya Amrullah Fattah dan Roosdiana Daeng Te’ne tahun 1964. Setelah menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Study Pembangunan Universitas Hasanuddin, Makassar kemudian bekerja di RRI Makassar. Tahun 2004 menuntaskan jenjang S-2 konsentrasi  Manajemen Marketing di Universitas Muslim lndonesia, Makassar. Dia adalah salah seorang Pendiri Sanggar Merah Putih Makassar (1978). Dia aktif menulis sejak SMTA. Tulisannya meliputi semua genre sastra seperti puisi, drama, cerpen, kritik, esai dan artikel.

Dia pernah mengidotori beberapa buku sastra yang terbit di Makassar. Karya-karyanya yang berbentuk prosa liris antara lain; Laras-laras (1979) Surat Dari SeI Maut(1989); Dibawah Kepak Sayap Garuda, Kapal-Kapal (1990); Nubuat Dari Sebuah Nusa ( 1992) Karaeng Galesong dan Putri We Tenriola Taddampali (1990). Puisinya termuat dalam Raphsodi (1992); Ruang Tanpa Batas (1994) Antologi bersama Ininnawa (1997); Antologi Ombak Losari ( Puisi Indonesia, 1993), Antologi Ombak Makassar ( DKSS, 2000) Antologi Bumi Kenangan (Sanggar Merah Putih, 2000). Karya Esainya dimuat dalam antologi Aceh Dukaku (Gora Pustaka, 2005).

Naskah dramanya antara lain; Sang Messias menjadi pemang Lomba Penulisan Naskah Drama Mahasiswa Se Indonesia Timur, 1984. Toddopuli pemenang Lomba penulisan Naskah Drama Taman Budaya Sulawesi Selatan dan dengan naskah yang sama terpilih menjadi naskah terbaik dalam Festival Teater Nasional 1985 di Jakarta. Sang Penguasa masuk dalam kategori 10 penyaji terbaik pada Festival teater Nasional 1996 di Bandung. Diantara puluhan naskah sandiwara radionya Barubu Tanjung Bira (1995); Sosarak ri Losari ( 1996 ); Air Mata di Tondok Lepongan Bulan (1997) berturut-turut terpilih sebagai naskah terbaik dalam lomba paket Sandiwara Radio Tingkat Nasional RRI dan meraih piala Swara Kencana secara berturut-turut. Skenarionya banyak dibuat untuk TVRI Makassar. Bung Dimana adalah pemenang II Lomba penulisan Skenario TVRI. Makassar. Skenarionya yang lain : Biar Kusendiri; Ayu; dan Cintaku Nun di Pulau. Ia tercatat sebagai penulis pertama sinetron seri di TVRI Makassar dengan judul serial; Masih Ada Matahari (1995).

Cerpen-cerpennya dimuat di beberapa harian di Makassar. Meniti 808 Titik Api terbit di Harian Fajar dan dibukukan oleh FlK_LSM Sulsel menyambut Hari Bumi 1998. Cerpen Ontang Anting dimuat dalam Antologi Sastra Kepulauan (DKSS,1999) dan Go Mei Hwa serta Kuning Berselirat di muat di Majalah Budaya DKSS. Sang Karaeng di UGD dan beberapa lainnya dimuat di Majalah BKKl-News. Buku yang pernah ditulisnya antara lain Bunga Rampai Makassar DoeloeKini dan Nanti ( Yayasan Losari, 2000); Profil 5 Teater di Makassar (Yayasan Kesenian Sulawesi Selatan, 2000). Kumpulan ceritera Rakyat Selayar. Pengalaman organisasinya di bidang kesenian selain di Sanggar Merah Putih Makassar, ialah pendiri Sinergi teater Makassar, Ketua ll BKKNI Sulawesi Selatan ( 1992-1997); Pejabat Sekretaris Umum Dewan Kesenian Makassar (1989-1990); Sekretaris Umum Dewan Kesenian Sulawesi Selatan. Wakil Direktur Gedung Kesenian Societeit de Harmonie 2002-2004 dan kini Penasehat Gedung Kesenian Sulawesi Selatan-Societeit de Harmonie serta penasehat BKKI Propinsi Sulawesi Selatan. Penerima Celebes Award tahun 2002 ini juga aktif mengamati seni tradisi, seni rupa dan lite style di Makassar.

Karya-karya tulisnya yangt lain adalah : Soma dan Boma (1981), Eksekusi (1982), Pesta di republik Datu ( 1985 ), Tumbal ( 1985), Orang-orang Pinggiran ( 1986), Lasykar Lipan Bajeng ( 1989), Sang Tokoh ( 1989), Biografi ( 1996 ), Kunci ( 2004), Basse Pannawa-nawa (2005), BalunruE ( 2005 ), dan Putri Londorundun (2005).

Jika kita membaca dari profil beliau, tidak disangsikan lagi loyalitas dan kemampuan beliau sebagai seorang penulis.

Hari ini kami sangat beruntung dapat menimba ilmu langsung dari beliau. 

Pak Yudhi menyampaiakn mengenai succes story sebagai penulis.

Ada beberapa tips yang beliau bagikan :

1. Apakah ide itu sulit ?

 ide sebenarnya tidak sulit namun ide yang kita miliki perlu kita tuangkan dalam tulisan  dengan  menggunakan rumus 5W + 1H

2. Kalau punya tulisan jangan kikir membagikan kepada orang lain, simpan dimana saja agar tulisan kita tidak hilang.

3. Menulis itu perlu riset agar apa yang kita tulis itu benar

4. Menulis sesuatu tulislah informasi atau sesuatu yang mau diketahui oleh orang lain.

5. Menulis harus diketahui mana awal dan mana akhirnya istilahnya kamu yang memulai kamu yang mengakhiri.

6. Tetapkan menjadi seorang penulis dari mana dan mau kemana

7. seorang penulis itu harus jujur



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros

HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...