"IQRA" Blog Guru Indonesia
Sabtu, 20 November 2021
Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros
Selasa, 15 Juni 2021
Teknik Menulis Visual Kreatif
Menulis Visual Kreatif
Praktisi penulisan buku dan skenario D A Allison menjadi nara sumber di Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren pada tanggal 12 Juni 2021. Materi yang dipaparkan adalah Menulis Visual Kreatif.
Menulis visual menurut beliau adalah istilah pribadi yang beliau buat dalam menerangkan apa yang dilakukan "di lapangan" sebagai seorang penulis yang sedang menerjemahkan hal-hal tekstual menjadi hal-hal yang disesuaikan sendiri dengan konteks kehidupan pembaca nya.
Salah satu jargon yang beliau sampaikan mengenai menulis visual adalah "Tunjukkan! jangan hanya diceritakan." Dari sini dapat kita memahami bahwa apa yang dituliskan itu dapat digambarkan oleh pembaca dari tulisan yang dibacanya tergantung dari sudut pembaca dan latar belakangnya.
Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya Tulis Ilmiah. Karya serius dengan latar belakang keilmuan yang kuat, biasa kita sebut sebagai karya ilmiah. Semua harus berdasarkan data dan fakta, dan harus disajikan oleh orang yang telah diakui kompetensi keilmuan-nya.
Karya tulis ilmiah pekat dengan kesakralan instansi dan organisasi yang diwakilinya. Akan ada gaya selingkung yang tidak bisa ditawar, yang merupakan gaya penulisan dari instansi atau organisasi tempat penulis bernaung. Karya ini cenderung menjadi wadah penulis menuangkan ide, tanpa banyak mempertimbangkan kepentingan pembaca di luar kalangannya sendiri. Karya tulis ini lebih kepada pembuktian dari penulis tentang apa yang dia gagaskan.
Penulis dalam cakupan ini menjadi kurang dikedepankan, selama kompetensinya mencukupi, cukuplah.
Karya Tulis Ilmiah Populer. Karya ini tergolong tidak seserius karya ilmiah semata. Semua data dan fakta tetap menjadi andalan karya ini. Pun dengan kompetensi penulis tetap harus ada. Hanya saja cara menyajikan gagasan tidak lagi berkutat pada kepentingan penulis. Pada karya ini penulis bergerak menuju pembaca, lebih memikirkan tangkapan dari pembaca sasaran.
Kalau sebelumnya instansi menjadi bagian terpenting, maka dalam karya tulis ilmiah populer ini, penulislah yang akan lebih banyak dilihat, penulislah yang lebih penting. Kredibilitas dan reputasi penulis menjadi faktor penentu seberapa diminati karyanya nanti. Akan ada kesan bahwa karya ini menjadi lebih subyektif, namun tentu tetap berdasarkan data dan fakta.
Menulis Visual
Menulis Visual menjadi bagian lanjutan dari Karya Tulis Ilmiah Populer. Menulis visual menjadi berbeda dari menulis biasa adalah dengan adanya upaya penulis untuk mendetailkan hampir segala istilah ilmiah menjadi gambaran. Di sini kita akan mengikatnya dalam jargon “tunjukkan, jangan hanya diceritakan”.
Tahapan Menulis Yang Berbeda
Karya Tulis Ilmiah | Karya Tulis Ilmiah Populer | Karya Tulis Visual |
Ide | Ide | Ide |
Judul | Judul | Judul |
Premis | Premis | Premis |
· Penetapan Instansi sebagai tempat bernaung | · Mengedepankan Penulis sebagai pembahas | · Menetapkan satu tokoh yang mewakili sudut pandang penulis |
· Penulisan dalam kalimat pasif | · Penulisan dalam kalimat aktif | · Penulisan dalam kalimat aktif |
Thesis Statement | Thesis Statement | Logline |
Sinopsis | Sinopsis | Sinopsis |
Pembagian Bab | Pembagian Bab | Plot Umum |
Bab 1: Pendahuluan | Bagian 1: · Permasalahan secara umum | Babak 1: Hal ideal, berhubungan/menerangkan bagian yang ideal bagi …. |
Bab 2: Teori | Bagian 2: · Pandangan ahli | Babak 2: Konflik antara kepentingan, keinginan, dan idealisme |
Bab 3: Metodologi | ||
Bab 4 Bahasan | ||
Bab 5 · Simpulan, pandangan ahli, dengan penulis sebagai pencatat utama | Bagian 3: · Simpulan, opini penulis dengan memakaikan data dan fakta yang mendukung | Babak 3: · Resolusi, menunjukkan bagian yang mendominasi keadaan penulis di antara kepentingan, keinginan, dan idealisme |
Dipakai untuk menulis karya Nonfiksi | Dipakai untuk menulis karya Nonfiksi – Opini | Dipakai untuk menulis karya Nonfiksi—Opini—Fiksi |
Bentuk Publikasi: · Skripsi, · Thesis, · Disertasi, · Makalah, · Jurnal | Bentuk Publikasi: · Publikasi Ilmiah · Buku Ilmiah · Buku Pengayaan · Artikel Opini | Bentuk Publikasi: · Artikel Opini · Pidato/ Ceramah · Buku cerita/ Novel · Skenario |
Sumber : Materi Presentasi yang dibawakan oleh D.A. Allison
Jumat, 07 Mei 2021
TIPS MENULIS dan MENJADIKAN PENULIS SEBAGAI PILIHAN HIDUP ALA BACHTIAR ADNAN KUSUMA (BAK) DI SEKOLAH MENULIS BUKU RAMADHAN KEREN
Dengan dipandu oleh Dr. Herman Lilo, M.Si., Bachtiar Adnan Kusuma memulai materi dengan mengutip perkataan seorang penulis terkenal Amerika yaitu Napoleon Hill, ”Bukan tulisan pada nisan Anda, tapi catatan perbuatan Andalah yang bisa mengabadikan nama Anda setelah Anda meninggal”.
Inilah yang memberikan inspirasi awal bagi Bachtiar Adnan Kusuma ,sehingga memilih profesi sebagai penulis buku. Beliau ingin sekali bisa meletakkan artefak-artefak sejarah dalam hidup ini. Sebagaimana menggoreskan sebaik karya untuk anak-anak dan cucu kelak. Pesan mahaguru saya, almarhum K. H. Abdurrahman Arroisi, menegaskan “Takkan engkau dikenang sejarah jika engkau tak menulis, maka menulislah dan buatlah sejarah”.
Menulis buku memang bukanlah sebuah profesi yang sama dengan profesi yang lain, yang menjanjikan baik dari segi kesejahteraan, namun profesi penulis adalah profesi yang penuh dengan keuletan, ketabahan dan kesabaran.
Jika ingin menjadi seorang penulis sebagai jalan hidup maka BAK memberikan rumus mulailah dari sini;
C + M + B + L + T = K
Jika diuraikan maka penjelasannya seperti berikut ini:
Seseorang yang akan memilih penulis sebagai jalan hidup perlu memiliki modal sebagaimana rumus tersebut adalah :
1. C : Cerdas
Seorang penulis harus cerdas. Kecerdasan tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal dengan mengikuti kajian kajian. Menurut Beliau kajian tersebut merupakan uniniversitas kehidupan, seperti setiap hari membaca surat kabar, membaca buku sehingga menguasai kosakata dengan banyak membaca buku karya orang lain.
2. M : Motivasi
Seorang penulis buku perlu memiliki motivasi yang kuat dalam menulis. Selalu menyiapkan kertas dan pulpen dengan mencatat hal-hal penting apa yang dibaca. Perlu memiliki motivasi untuk menghasilkan karya yang dapat berguna bagi kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat.
3. B : Bakat
Seorang penulis perlu memiliki bakat. Bakat adalah kemampuan yang dimiliki yang menjadi bawaan lahir, namun bakat ini perlu diasah dan dikembangkan. Salah satu pengembangan bakat tersebut adalah dengan banyak berinteraksi dengan orang di sekitar yang memiliki ketertarikan dengan menulis.
4. L : Lingkungan
Lingkungan menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh untuk mempertahankan motivasi dan kebiasaan menulis. Dengan bergaul di lingkungan yang tepat, bersama orang-orang yang peduli dalam keguatan tulis menulis maka kebiasaan menulis selalu terjaga dan banyak berdiskusi lebih meningkatkan kemampuan dalam menulis serta menjalin hubungan emosional dan persahabatan dengan sesama.
5. T : Terampil
Keterampilan menulis dapat diperoleh melalui bangku perkuliahan resmi seperti melalui Jurusan Komunikasi di perguruan tinggi, dapat juga melalui diskusi melalui pelatihan menulis atau komunitas menulis dan literasi.
6. K : Kreatifitas
Akhirnya dengan berbekal 5 modal tersebut maka akan muncullah kreativitas sebagai seorang penulis dengan memadukan modal tersebut. Berdasarkan kemampuan serta motivasi yang dimiliki maka akan muncullah karya-karya dari seorang penulis.
Menulis Semudah Membaca
Seorang penulis tentunya orang yang suka membaca. Setiap hari kita pasti suka membaca apak itu melalui media surat kabar, media online bahkan melalui media sosial. Jadi jika kita suka membaca maka jangan pernah menganggap menulis itu sesuatu yang sulit. Membaca adalah langkah awal untuk menulis.
Bagaimana Memulai Menulis
Bachtiar Adnan Kusuma memberikan 7 tips memulai menulis, yaitu:
1. Menulis apa yang ingin ditulis. Tuliskan apa yang dipikirkan dan ide yang ada.
2. Menulislah dari sekarang
3. Jangan cepat putus asa jika tulisan kita masih belum diterima atau dihargai oleh orang lain, tetaplah terus menulis.
4. Menulis mengukir sebuah sejarah
5. Menulis akan memberikan amal dunia dan akhirat
6. Buku melawan kebodohan. Buku itu adalah kapak bagi kebodohan. Kebodohan akan dihilangkan dengan membaca buku, dan buku adalah kapaknya kebodohan.
7. Mulai dengan membaca buku. Jadikan membaca buku sebagai suatu kebiasaan.
Gangguan dalam menulis
Ada 3 hal yang menjadi gangguan dalam menulis, hal ini perlu kita kendalikan agar tidak menjadi penghalang dalam menulis, yaitu televisi, HP dan games. Sebaiknya hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk membantu dan memudahkan kita dalam menulis. Misalnya televisi dapat kita jadikan inspirasi dalam memperoleh informasi dalam bahan tulisan kita, begitu pun dengan HP dapat kita manfaatkan fasilitas dan aplikasi yang ada dalam telepon pintar untuk memudahkan kita dalam menulis.
Tips Menulis ala BAK
1. Tentukan waktu menulis
2. Jangan tunda hanya untuk menunggu inspirasi
3. Ide dan pikiran muncul, menulislah
4. Jadikan hobby, plus cinta menulis
5. Menulis untuk berbagi.
Demikianlah tips menjadi penulis dan menjadikan penulis sebagai pilihan hidup.
Penulis : Amiruddin, S.Pd. Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang Kabupaten Maros.
Peserta Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren.
Senin, 03 Mei 2021
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros Membuka Workshop Pembuatan Lembar Kerja Digital Interaktif (Liveworksheet) yang dilaksanakan oleh JSDI Kab. Maros
Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) Kabupaten Maros dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2021 melaksanakan workshop Pengembangan LKPD digital interaktif dengan liveworksheet.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Maros, Ir. H. Takdir D., M.M. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kab. Maros, mengapresiasi dan penghargaan kepada JSDI atas kegiatan yang dilaksanakan. JSDI sebagai salah satu komunitas guru yang ada di Kabupaten Maros.
Pemerintah Kabupaten Maros, khususnya Dinas Pendidikan sangat mendukung JSDI atas terobosan yang dibuat, mudah-mudahan kedepannya JSDI semakin berkembang dan anggotanya terus bertambah.
Pengembangan LKPD sebagai salah satu upaya dan solusi untuk peningkatan kompetensi guru dan peningkatan kompetensi siswa di era digital ini. Ada beberapa harapan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Maros terhadap JSDI Kab. Maros.
- Mudah-mudahan kepala sekolah dan guru lebih aktif dan konsistensi tetap dipertahankan dalam kegiatan dan organisasi JSDI.
- Output dari bimtek ini kelihatan dan ada laporan yang berkesinambungan
- Hasil kegiatan bisa ditularkan atau dibagikan kepada teman-teman yang lain sehingga bisa memberikan manfaat kepada banyak orang.
- Kegiatan ini jangan sampai berhenti sampai disini saja dan tidak ada tindak lanjut di lapangan. Jadi betul-betul dilaksanakan nanti pada saat pembelajaran, baik secara daring maupun tatap muka.
Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang.
Pengurus JSDI Kab. Maros
Kisah Inspiratif Sang Penjaga Budaya Lokal Bugis Makassar
PEREMPUAN MAKASSAR
Karya : Dr. Hj. Kembong Daeng.
Perempuan insan yang mulia
Engkau mahluk dimuliakan
Rasulullah berikan keutamaan untukmu
Engkau diberi kelebihan
Mengandung, melahirkan, dan menyusui
Pakaianmu engkau jaga
Ulet, tekun, sabar dan bertaqwa, berilmu dan terampil
Agar engkau dihormati dan dihargai
Nama baikmu engkau junjung tinggi
Engkau tiang negara
Penopang kokohnya negara
Makassar, tanah kelahiranmu
Adat istiadat engkau pertahankan
Kasih sayang dan kedamaian engkau tebarkan
Ajaran agama engkau jalankan
Sapaan santun selalu ucapkan
Senyum manismu engkau tebarkan
Ramah dan sopan pada semua insan
Engkau perempuan Makassar
Rindukan ridha Ilahi Rabbi
Perempuan Makassar, bangkitlah
Engkau harus cerdas nan bermartabat
Jaga kehormatanmu
Pertahankan nama baik keluarga
Engkau harapan bangsa
Lahirkan generasi cerdas nan bermartabat
Sipakatau, sipakalakbirik, sipakaingak
cerminan budayamu
Jangan biarkan keserakahan dan kebatilan merajalela
Engkau miliki budaya sirik na pacce
Didik generasimu dengan cinta dan kasih sayang
Jadikan generasi cerdas dan berkarakter
Perempuan Makassar, berjuanglah
Engkau tiang negara
Negara kokoh karena engkau
Tapi, jangan jalan sendiri
Mari bergandengan tangan
Besatu padu
Membangun negeri tercinta
Semoga negeri aman sejahtera
Makassar, 7 April 2018
Mengawali tulisan saya ini sengaja saya menuliskan puisi dari perempuan hebat yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya lagi Sulawesi Selatan. Beliau adalah Bunda Hj. Kembong Daeng. Perempuan inspiratif ini hadir sebagai narasumber dalam Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren Kabupaten Maros pada pertemuan kedelapan.
Menggali ilmu dan kisah dari beliau sebenarnya bagi saya tidak cukup hanya melalui kegiatan virtual saja, perlu tatap muka langsung agar pancaran inspirasi dan gelombang ketulusan jiwa beliau dalam mempertahankan dan budaya Sulawesi Selatan dapat tersampaikan kepada seluruh peserta.
Rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah Subhanawataala yang telah mempertemukan dengan beliau dalam kegiatan ini, sehingga dapat mendengar petuah-petuah beliau dan kisahnya bagaimana cintanya kepada budaya lokal Makassar dan Bugis.
Kali ini beliau akan memberikan inspirasi bagaimana kita mencintai bahasa ibu kita, apakah itu Bahasa Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar, agar bahasa ini tetap lestari dan tidak punah dan menjadi kebanggaan kita sebagai warga Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2021, beliau mulai berbagi kisah bagaimana awalnya beliau sangat tertarik dengan budaya Makassar.
Sebenarnya beliau bukanlah alumni dari Jurusan Bahasa Daerah, namun sebagai penutur bahasa ibu, Bahasa Makassar beliau merasa bertanggung jawab terhadap bahasa daerah tersebut, agar bahasa daerah ini tetap lestari dalam masyarakat. Hal itu perlu kita jaga dan kita harus membiasakan diri kita dan bangga dapat menggunakan dan menggali budaya lokal kita utamanya bahasa daerah.
Kita bangga karena bahasa daerah kita memiliki huruf Lontara yang dapat kita pelajari dan ajarkan secara tertulis.
Berikutnya yang membuat beliau mengapa begitu tertarik dalam mengembangkan buku bahasa daerah ini, karena buku bahasa daerah, itu-itu saja. Sehingga tidak ada pengembangan, padahal leluhur kita itu memiliki literasi yang sangat bagus. Buktinya salah satu naskah yang terpanjang di dunia adalah Lagaligo. ini membuktikan bahwa kita memiliki leluhur yang begitu pandai dan sangat peduli dengan literasi, jadi sewajarnya kita dapat memelihara dan mempertahankan hal-hal tersebut.
Kita dapat melihat sekarang bahasa daerah kita sudah mulai tidak dipedulikan, sehingga seakan akan menjadi tamu di negerinya sendiri. Buku bahasa daerah yang ada dibuat, tetapi isinya menggunakan Bahasa Indonesia, misalnya rumah sakit, padahal seharusnya dituliskan balla garring, sehingga ada pembelajaran langsung mengenai kosakata dalam Bahasa Makassar.
Sebagai seorang dosen, menjadi tuntutan tugas dan karir bukan hanya mengajar tetapi juga meneliti dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga salah satu bentuk penelitian dan pengabdian dalam masyarakat adalah bagaimana menulis dan mengembangkan budaya lokal masyarakat Sulawesi Selatan. Jika digali secara mendalam maka banyak sekali budaya lokal yang dapat kita angkat, seperti kelong, paupau rikadong, pappaseng dan lain-lain.
Menulis itu adalah seni, tidak ada tulisan yang sempurna, jadi jangan takut menulis.
Lebih baik salah dalam menulis, daripada tidak pernah menulis karena takut berbuat kesalahan.
Menulis itu adalah motivasi. Kita dapat menulis apa yang ada disekitar kita, bahkan mulai dari bangun tidur kita dapat mulai menulis. Ide yang muncul perlu segera kita tulis dalam sebuah catatan-catatan sehingga menjadi sebuah tulisan yang dapat berguna bagi diri kita dan orang lain.
Dalam menulis harus fokus. Jadi kita harus memilih tema atau judul tulisan kita yang menjadi kesenangan kita dan fokus agar apa yang kita tulis itu menjadi ciri diri kita. Misalnya kenapa saya menulis tentang bahasa daerah Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar, karena jika saya menulis tentang Bahasa Indonesia sudah sangat banyak penulisnya. Tapi jika saya menulis tentang budaya dan bahasa lokal tentu tidak begitu banyak, bahkan hanya beberapa saja penulis yang fokus menulis tentang budaya dan bahasa lokal kita.
Bermimpilah, dalam kehidupan kita ini jika ingin menulis maka bermimpilah menghasilkan karya yang monumental. Karya kita menjadi warisan budaya bangsa. Kita harus mulai menulis, dengan menulis kita akan menjadi orang yang selalu bersyukur dan rendah hati. Sebab dengan membaca tulisan kita selalu merasa tidak sempurna dan kesempurnaan itu hanya milik Allah.
Kita terbuka dengan saran dan kritik, karena dengan menerima saran dan kritik berarti apa yang kita tulis itu telah dibaca oleh orang tersebut.
Mengenai budaya dan bahasa daerah, generasi kita sudah sangat terkikis identitas kedaerahannya, padahal ini adalah warisan leluhur kita. Penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu atau bahasa tutur sudah sangat berkurang di dalam lingkungan kita sehari-hari. Baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Jika bahasa daerah ini sudah tidak diajarkan lagi di sekolah, maka anak-anak tidak akan lagi bertanya kepada orang tuanya mengenai kosakata bahasa daerah, sebab di lingkungan keluarga juga sudah tidak menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
Mari kita jaga kelestarian budaya dan bahasa daerah kita, agar warisan leluhur kita masih lestari dan mulailah kita menggunakan bahasa tersebut dari dalam rumah kita. Biarkan anak kita bangga sebagai orang Bugis, Makassar, Mandar ataupun Toraja. Mereka memiliki budaya yang begitu unik. Mereka bangga memiliki Lagaligo dan dapat berbahasa daerah meskipun mereka menguasai Bahasa Indonesia dan bahasa asing. Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja menjadi identitas mereka dimanapun mereka berada.
Penulis: Amiruddin, S.Pd
Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang Kab. Maros.
(Peserta Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren)
Kisah Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren
Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren (SMBKM)
Menggiatkan Literasi di Kabupaten Maros.
Oleh :
Amiruddin, S.Pd. ( Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang Kab.
Maros)
Peserta Sekolah Belajar Menulis Buku Ramadhan Keren
Kegiatan
Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren yang digagas oleh Adnan Bahtiar Kusuma
dengan Ikatan Pustakawan Indonesia Kabupaten Maros. Kegiatan ini awali dengan
perbincangan bagaimana menggiatkan kegiatan literasi di Kabupaten Maros, untuk
menjadikan Kabupaten Maros sebagai kabupaten literasi. Berawal dari pertemuan
dengan Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros terpilih pada tanggal di Warkop Berkah yang dihadiri oleh Ketua
Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Maros beserta beberapa pustakawan,
pegiat literasi dan guru yang hadir pada saat itu yang dihadiri langsung oleh
Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos, M.M. (Penulis dan Penggiat Literasi Sulawesi
Selatan).
Dalam
pertemuan ini H. A.S. Chaidir Syam, Si.P. M.H. dan Hj. Suhartina Bohari, S.E.
selaku Bupati dan Wakil Bupati terpilih sangat mendukung menjadikan Kabupaten
Maros sebagai Kabupaten Literasi. Semua ini untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di Kabupaten Maros. Dalam dialog yang terjadi pada saat itu, Wakil
Bupati terpilih Hj. Suhartina Bohari mengungkapkan perasaan bersyukur dan
bangga karena merupakan perempuan pertama yang terpilih sebagai wakil bupati di
Kabupaten Maros. Pada pertemuan ini dihadiri juga Wakil Ketua DPRD Kab. Maros
Hj. Haeriah, beliau sangat mendukung jika Kabupaten Maros dijadikan sebagai
Kabupaten Maros sebagai kabupaten literasi dan mengharapkan b dari IPI Maros
dan Pak Adnan untuk mencoba membantu menyusun naskah akdemik dalam rangka
mengajukan rancangan Peraturan Bupati (perbup) mengenai kabupaten literasi.
Akhirnya
untuk menindak lanjuti pertemuan ini Bachtiar Adnan Kusuma menggangagas untuk
mengadakan sekolah belajar menulis yang melibatkan pustakawan, guru dan pegiat
literasi di Kabupaten Maros. Disepakatilah kegiatan ini akan diadakan launching
pada tanggal 11 April 2021 bertempat di Aula SMP Negeri 2 Maros. Kegiatan
launching ini dihadiri oleh Bupati Maros, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip
Propinsi Sulawesi Selatan, Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Maros, Penulis dan Pegiat Literasi di Sulawesi Selatan dan
Kabupaten Maros, serta para peserta Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren yang
berasal dari Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep dan Takalar yang berjumlah 25
orang.
Banyak
peristiwa penting dalam kegiatan yang dipandu oleh Duta Baca Sulawesi Selataan
Tahun 2021 Muhammad Taufiqurrahman. Alhamdulillah Bupati Maros sangat mendukung
dan mengapresiasi atas kegiatan ini. Kapala Dinas Perustakaan dan Arsip
Propinsi Sulawesi Selatan H. Moh. Hasan,
S.H., M.H. sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini dan mengharapkan
kedepannya Maros menjadi Kabupaten Literasi dan pelayanan perpustakaan dapat
menjangkau daerah yang jauh dari kota seperti di daerah Camba, Mallawa dan
Cenrana. Untuk mewujudkan hal ini tentu perlu ada perpustakaan daerah di
wilayah tersebut, dan semoga hal itu bisa diwujudkan berkat komunikasi dan
kerjasama antara Bupati Maros dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sulawesi
Selatan.
Pemateri
yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah pemateri yang sangat kompeten dalam
bidang menulis buku. Terdiri dari penulis dan pegiat literasi yang sudah tidak
diragukan lagi kepiawaiannya dalam menulis.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 18 pertemuan. Sampai saat ini
sudah memasuki pertemuan 7 kali pertemuan, yang dilakukan secara tatap muka dan
secara virtual melalui aplikasi zoom.
Pertemuan
pertama oleh novelis Yudhistira Sukatanya, seorang penulis dan aktor yang menceritakan bagaimana sejarah suksesnya
menjadi seorang penulis terkenal. Pertemuan kedua di bawakan oleh penulis,
politikus kawakan yang sangat hebat dan patut menjadi menjadi contoh bagi
pencinta literasi, yaitu Prof Dr. Jafar Hafsah, yang membawakan materi
bagaimana menjadi penulis yang sukses.
Pertemuan
ketiga dibawakan oleh Rusli Siri, S.Pd. M.M. pimpinan redaksi Upeks membawakan
dengan lengkap bagaimana memulai menulis. Pertemuan keempat, oleh novelis
kondang yang menulis novel untuk mahar sang istri dengan judul novel Istana
Cinta. Beliau adalah Adi Wijaya, S.T., M.Kom. Memaparkan bagaimana cerpen yang
isinya tentang kehidupan sehari-hari.
Pertemuan
kelima oleh penulis muda berbakat dan berprestasi yang merupakan juga founder
dari sebuah komunitas pencinta lingkungan yang peduli akan sampah elektronik
sehingga mendirikan komunitas ewasteRJ, dia adalah Rafa Ibnusina Jafar. Pemuda
ini memaparkan dan berbagi bagaimana menulis itu dimulainya sejak kecil dan
membuat dirinya menjadi pemuda yang
berprestasi dan peduli akan lingkungan.
Pertemuan
keenam materi dibawakan oleh seorang penulis profesional dan seorang birokrat
yang menguraikan secara gamblang bagaimana seorang birokrat menjadi seorang
penulis, dan menggagas SABISAGU (satu birokrat satu buku). Pertemuan ketujuh oleh
novelis hebat Alif we Onggang. Beliau membawakan materi secara virtual dari
Bandung dan memaparkan bagaimana menulis novel dari tema yang bebas. Salah satu
uraian materinya bahwa menulis bukunya itu pada awalnya dari mengumpulkan
klipping koran dan majalah yang sudah dibaca sehingga menjadi sebuah buku.
Saya
sebagai salah satu peserta merasa sangat bersyukur bisa bergabung dalam
kegiatan ini, yang jumlahnya pesertanya memang dibatasi hanya sampai 25 orang.
Saya memang sangat tertarik dengan kegiatan belajar seperti ini, dengan
mengikuti kegiatan seperti ini saya berusaha belajar menulis dari para penulis
dan pegiat literasi. Ilmu yang mereka berikan merupakan sesuatu yang sangat
berharga dan sulit didapatkan dari tempat lain.
Kami
sebagai peserta sangat berterima kasih kepada Pemrintah Kabupaten Maros,
khsususnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Maros yang telah memberikan apresiasi
dan dukungan yang sangat luar biasa untuk terselenggaranya kegiatan ini. Kepada
Bapak Bachtiar Adnan Kusuma sebagai penggagas atau inisiator kegiatan ini saya
sangat bangga dan salut atas ide – ide dan kegiatan beliau yang sangat
mendukung pengembangan kegiatan literasi dan memberikan kesempatan dan semangat
kepada kami sebagai peserta untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dalam
menulis.
Akhir
dari kegiatan ini diharapkan kepada seluruh peserta untuk menghasilkan sebuah
karya dalam bentuk buku. Sehingga diakhirnya nanti muncul penulis-penulis baru
yang dapat lebih mengembangkan kegiatan literasi baik di wilayahnya masing-masing,
maupun di tingkat propinsi dan nasional.
Saya
pribadi berharap kegiatan yang sudah berjalan ini, dapat diselesaikan seusai
dengan rencana yang telah diprogramkan. Semua peserta berperan secara aktif dan
menghasilkan sebuah karya yang dapat berguna bagi dirinya dan orang lain.
Karyanya menjadi sesuatu yang dapat dikenang secara abadi.
Aminn.
Maros, 2 Mei 2021.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros
HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...
-
Keunggulan Ekonomi Indonesia Kalian pasti sudah belajar tentang perdagangan internasional kan? Perdagangan antarnegara terjadi karena suatu ...
-
PEMBELAJARAN 1: Konsep, Jenis, dan Manfaat Kegiatan Ekonomi Kreatif A. Tujuan P...
-
Mengembangkan ekonomi kreatif berdasarkan potensi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Assalamu Alaikum Wr. Wb. Senang sekal...