Selasa, 23 Februari 2021

Trik Menulis Buku Non Fiksi

 

Menulis Buku Non Fiksi



 

“Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sehat Selamat malam  Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis Om Jay gelombang 17. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay yang telah memberi kesempatan kepada  saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu “

Dengan salam dan sapaan dari beliau memulai kegiatan beliau membawakan materi kelas menulis malam ini, dengan materi “Menulis Buku Non Fiksi

Materi ini dibawakan langsung oleh ibu Musliin, M.Pd.

 

Alasan Menulis Buku

Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1.  Mewariskan ilmu lewat buku.

2.  Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.  Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

 

Pola Penulisan Buku nonfiksi.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.  Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)  Contoh: Buku Pelajaran.

2.  Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

3.  Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Langkah Proses Penulisan Buku

Proses penulisan buku terdiri dari 4 langkah, yakni

1. Pratulis

a.  Menentukan tema

b.  Menemukan ide

c.   Merencanakan jenis tulisan

d.  Mengumpulkan bahan tulisan

e.  Bertukar pikiran

f.    Menyusun daftar

g.  Meriset

h.  Membuat Mind Mapping

i.    Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari

1.  Pengalaman pribadi

2.  Pengalaman orang lain

3.  Berita di media massa

4.  Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.  Imajinasi

6.  Mengamati lingkungan

7.  Perenungan

8.  Membaca buku

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari :

1.  Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2.  Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3.  Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4.  Penemuan yang telah didapatkan.

5.  Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Berikut ini adalah kerangka dari buku saya

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

 

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

 

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

 

anotomi buku nonfiksi

Anotomi Buku

1) Halaman Judul

2) Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3) Halaman Daftar Isi

4) Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5) Halaman Prakata

6) Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7) Bagian /Bab

8) Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9) Halaman Glosarium

10)             Halaman Daftar Pustaka

11)             Halaman Indeks

12)             Halaman Tentang Penulis

2. Menulis Draf

a.  Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

b.  Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 

3. Merevisi Draf

a.  Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

b.  Memeriksa gambaran besar dari naskah.

4. Menyunting Naskah

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

a.  Ejaan

b.  Tata bahasa

c.   Diksi

d.  Data dan fakta

e.  Legalitas dan norma

5. Menerbitkan

 

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.  Hambatan waktu

2.  Hambatan kreativitas

3.  Hambatan teknis

4.  Hambatan tujuan

5.  Hambatan psikologis

 

Hambatan terakhir yakni hambatan psikologis adalah yang sangat berat. Ini berkaitan dengan deadline yang diberikan. Justru deadline ini yang menjadi trigger untuk segera menyelesaikan tulisan.

Bagaimana cara mengatasinya?

·        Banyak membaca

·        Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

·        Disiplin menulis setiap hari.

·        Pergi ke pasar dan memasak. (bagi yang hobi memasak)

 

Kesempatan menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2 kali. Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. TAKE IT OR LEAVE IT. And Now or Never”

 

Penulis : Amiruddin, S.Pd.

Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros

HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...