Selasa, 27 April 2021

Berguru Menulis dari Pemuda Berprestasi

 Yang Muda Yang Berprestasi



Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren pertemuan kali ini sangat spesial, sebab akan ada sharing pengalaman dalam menulis buku dari  seorang pemuda sangat potensial dan berprestasi. Kegiatan ini diawali dan dibuka oleh Bachtiar Adnan Kusuma penggagas Sekolah Menulis Ramadhan Keren, menyampaikan menghadirkan pemateri seperti Rafa Jafar bukan sesuatu yang gampang, kalau tidak memiliki hubungan yang sangat baik dan rapi. Rafa Ibnusina Jafar merupakan cucu dari Prof. Jafar Hafsah.



Pertemuan hari ini oleh Safira Amora, merupakan lulusan terbaik dari  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Tahun 2021.  Safira mengendalikan dan memandu kegiatan hari ini dengan model diskusi dan wawancara yang begitu akrab dan suasana yang santai. Bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April Safira memulai memandu acara ini dengan menyapa peserta dan pemateri yang hadir pada hari ini melalui zoom meeting.

Diawal pertemuan memperkenalkan Rafa Jafar seorang penulis yang masih sangat muda. Lahir di Jakarta 7 Februari 2003. Menulis buku sejak umur 11 tahun. Salah satu bukunya yang terkenal adalah Sampah Elektronik yang diterbitkan pada tahun 2015.  Rafa Jafar juga sebagai founder dari komunitas ewasteRJ.

Dikutif dari instagram @ewasterj dapat kita lihat apa sebenarnya komunitas ewasteRJ ini.

Berkat karyanya ini Rafa Jafar memperoleh banyak penghargaan seperti salah satu dari 75 ikon prestasi Pancasila yang dikeluarkan  oleh Badan Pembinaan  Ideologi Pancasila dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Usia masih sangat muda tapi sudah bisa menjadi pembicara hebat  di berbagai kegiatan nasional maupun internasional.

                                            Sumber: https://www.instagram.com/p/CGR0Hlbgnxk/

Awal menulis sejak SD yaitu ketika diberikan tugas sekolah, dan tertarik dengan sampah elektronik yang begitu banyak baik yang ada di rumah maupun disekitarnya. Sehingga muncullah ide bagaimana mengelolah sampah elektronik ini. Dari sini membuat laporan , kemudian laporannya ini dibuat menjadi sebuah buku, yang tidak lepas dari dukungan keluarga utamanya kakeknya Prof Jafar Hafsah yang juga seorang penulis.

Ada tips yang sangat jitu yang dibagikan oleh Rafa terkait dengan pertanyaan dari Safira mengenai bagaimana awal menulis apakah berangkat dari gagasan tertentu atau  sebenarnya Rafa sudah punya plot dari A-Z.  Rafa menguraikan dalam menulis buku tentang Sampah Elektronik berangkat dari sebuah laporan yang dibuat menjadi buku. Laporannya itu pun berbahasa Inggris. Jika memiliki ide atau gagasan segera harus ditulis dan kalau bisa diselesaikan sekarang. 

Mengenai kesukaan buku yang di baca oleh Rafa. Salah satu kesukaan dari Rafa yaitu, cerita cerita orang yang luar biasa, seperti biografi tokoh. Sehingga dapat belajar dari kisah hidup dan pengalaman dari tokoh tersebut.

Salah satu tantangan dalam menulis buku adalah buku yang kita tulis itu perlu ada riset  harus sesuai dengan fakta dan menghindari adanya multi tafsir. Dalam menulis buku kita juga harus banyak membaca buku agar apa yang kita sampaikan itu menjadi sesuatu yang baru dan dibutuhkan oleh pembaca.

Sebagai langkah awal menulis kita dapat mendeskripsikan foto foto kita. Ini dapat kita lakukan untuk melatih diri dalam menulis sehingga apa yang kita tulis itu menjadi sesuatu yang menarik . Jadi kita dapat memulai menulis dari hal hal yang sederhana seperti apa yang kita sukai. Kemudian kita jangan membandingkan tulisan kita dengan tulisan orang lain, sebab tentu banyak tulisan yang bagus tetapi tulisan kita menjadi sesuatu yang kita buat dan memang butuh proses untuk menjadi lebih baik lagi.

Di akhir pertemuan ini kembali Bapak Bachtiar Adnan Kusuma menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemateri dan moderator yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kedua anak muda yang sangat luar biasa ini merupakan momen yang langkah untuk dapat menghadirkan keduanya dalam waktu yang bersamaan. Semoga kegiatan kita ini senantiasa menjadi semangat baru bagi kita semua sehingga dapat berkarya dan menulis buku.


Penulis :

Amiruddin, S.Pd.
Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros

HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...