Sabtu, 01 Mei 2021

Dapatkah seorang birokrat menjadi seorang penulis?

 Birokrat Menulis, Bagaimana Caranya?


Materi Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren pada pertemuan ini dipandu oleh Irham Bijaksana yang juga menjadi Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Maros. Materi hari ini menjadi materi yang sangat spesial karena di bawakan langsung oleh Penulis Profesional yang telah menerbitkan lebih dari 20 buku, disamping sebagai tugas utamanya seorang birokrat. Beliau adalah Adrinal Tanjung, S.E., Ak., M.Si. Beliau akan memaparkan Birokrasi Menulis, bagaimana ceritanya? Oke mari kita simak tulisan berikut ini.

"Dokumentasikan setiap aktivitas dan kegiatan Anda dengan tulisan. Simpanlah baik-baik catatan itu. Rawatlah sebaik mungkin. Suatu saat catatan itu akan menjadi sangat berharga."

Itulah kalimat dari materi yang akan di bawakan kali ini. Jika kita membaca rangkaian kalimat tersebut maka dapat dilihat berapa pentingnya menulis itu.

Menelusuri https://birokratmenulis.org/ saya mendapatkan sebuah kalimat singkat "Birokrat, Menulislah!"
Sungguh menjadi sebuah cambuk bagi kami sebagai seorang guru yang setiap hari mengajarkan anak didik untuk selalu belajar dan membaca buku, namun sebagai seorang guru perlu menjadi seorang penulis agar  dapat lebih menggiatkan literasi di sekolah.

Pada bagian ini akan diuraikan materi mengenai bagaimana seorang birokrat menjadi seorang penulis buku.

Manfaat Menulis

Sebelumnya kita perlu memahami apa manfaat menulis, dapat diuraikan seperti berikut ini;

Fase 1: Menjalankan Kehidupan Sehari-hari 
Mengutarakan keinginan atau maksud; 
Meningkatkan daya ingat (dengan mencatat dan merekam); 
Berekspresi atau “membuka” diri; 
Membuat surat, pesan, wasiat, dan berbicara di depan publik. 
Fase 2: Memantapkan Profesi 
Menjadi penulis, penyiar, atau wartawan 
Menjadi sastrawan, ahli bahasa, dan komunikasi (yang menguasai berbagai cara berbahasa dan berkomunikasi) 
Fase 3: Mengembangkan Diri 
Mengenal diri 
Merevolusi diri 
Mendapatkan “mata baru” 

Hambatan dalam Menulis

Selain mengetahui apa manfaat menulis, perlu juga kita ketahui apa hambatan dalam menulis sehingga kita dapat mengantisipasi hambatan tersebut dengan tepat, agar kegiatan menulis kita dapat berjalan dengan lancar. Adapun hambatan tersebut dapat diuraikan seperti berikut ini;

Hambatan waktu: merasa tidak ada waktu untuk menulis karena sudah terdesak oleh pekerjaan lain.
Hambatan kreativitas: merasa tidak punya bakat untuk menulis.
Hambatan teknis: tidak tahu harus mulai dari mana.
Hambatan tujuan: tidak tahu atau tidak terlalu yakin untuk apa menulis buku.
Hambatan psikologis: tidak yakin bukunya bakal dibaca orang dan ketakutan bakal dikritik dan ditertawakan.

Dalam memilih profesi sebagai penulis kita dihadapkan pada 3 pilihan, yaitu :


Tips dan Trik untuk menjadi seorang penulis

Tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi penulis kecuali menulis sekarang juga. 
Ambillah kertas, menulislah secara spontan. 
Biarlah tulisan melompat-lompat. Boleh jadi akan menjadi lompatan yang indah. 
Tulislah sekarang juga apa pun yang terlintas dalam pikiran. Jangan menoleh ke belakang sebelum selesai satu tulisan. Jangan sibuk memperbaiki jika tulisan belum selesai, revisi itu setelah tulisan jadi.


Cara Mendapatkan  Bahan Tulisan

Untuk mendapatkan bahan tulisan ada beberapa hal yang dapat kita tempuh, yaitu :
1. Studi Pustaka
2. Wawancara
3. Menyiapkan hasil penelitian
4. Menggali pengalaman

Wujud Bahan yang Terkumpul

Wujud dan bahan yang terkumpul dapat berupa;
1. Sumber pustaka
2. Contoh-contoh
3. Daftar
4. Perbandingan
5. Studi kasus
6. Data dan fakta baru.


Tujuan Penulisan

Tidak mungkin seseorang menulis tanpa muatan tujuan penulisan. Tujuan penulisan juga dapat tergambar dari jenis buku yang dihasilkan. Jika dikelompokkan maka tujuan penulisan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Alturistik ( menyenangkan)

2. Persuasif (memengaruhi)

3. Informatif (menjelaskan)

4. Ekspresif ( menunjukkan jati diri)

5. Kreatif (mengungkapkan keindahan)

6. Solutif ( memecahkan masalah)


Prinsip Menulis Buku

Dalam menulis buku, ada 7 prinsip menulis buku, yaitu:

1. Menuju kemaslahatan

2. Menulis berarti menikmati kesendirian

3. Rujukannya harus jelas

4. Menulis untuk membela pihak yang lemah dan dilemahkan

5. Menulis tidak untuk merendahkan orang lain

6. Memotivasi dan memberi inspirasi baru

7. Menulis agar terbuka dengan kritik dan saran.

Tahapan dalam menulis

Ada beberapa tahapan dalam menulis, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Ide

  • Mencari ide/tema/topik yang hendak ditulis
  • Tema yang aktual, isu lokal/nasional
  • Opini penulis tentang sebuah ide
  • Pengalaman moral

2. Riset

  • Melakukan riset atas ide yang sudah kita dapatkan
  • Semakin banyak bahan, maka semakin mudah kita menulis sebuah artikel, karena materi tulisan kaya akan informasi.

3. Struktur

  • Menulis struktur artikel
  • Setelah dirasa cukup mengumpulkan bahannya, langkah selanjutnya adalah mulai menuliskannya dengan membuat struktur artikel.

4. Menulis

  • Menulis artikel sesuai struktur
  • setelah merasa jelas membuat jalinan strukturnya, langkah selanjutnya adalah menuliskannya sesuai struktur yang dibuat.

5. Revisi

  • Setelah kita menuliskan semuanya, silahkan baca ulang sambil diperbaiki.
  • Hal yang diperbaiki adalah typo, keefektifan kalimat, paragraf, dan diksi
  • Selain itu perbaiki juga isi tulisan, yaitu data dan gagasan kita.
Apa Saja yang Dapat Ditulis Aparatur Sipil Negara (ASN)

ASN sebagai seorang birokrat banyak hal yang dapat ditulis, sambil melaksanakan tugasnya sebagai seorang ASN dapat kita lihat dalam penjelasan berikut ini:
1. Perjalanan Dinas,
  • Hampir setiap bulan ASN mendapatkan tugas untuk melakukan perjalanan dinas keberbagai daerah di Indonesia, mulai dari dalam kota, luar kota, luar provinsi bahkan sampai ke luar negeri. Semua kegiatan kita itu ditulis sehingga dapat menjadi kumpulan perjalanan dinas yang dapat di jadikan sebuah tulisan yang menarik.
2. Hasil Diklat
  • Diklat yang diikuti dituliskan isi dari diklat tersebut, kemudian kita merefleksikannya dalam bentuk tulisan dengan gaya populer.
3. Catatan harian
  • Siapapun  dan apapun profesinya dapat menulis catatan harian. Oleh Karena itu, catatan harian juga bisa kita jadikan sarana untuk menangkap ide.
4. Kompetensi
  • Kompetensi bagi ASN atau PNS, tentu hal ini akan mudah untuk dituangkan ke dalam tulisan, karena sudah ada wawasan dan pengetahuan kita, yakni bidang kita, sehingga tinggal menuliskannya.
5. Hobi
  • Hobi yang kita sukai atau sering kita lakukan bisa dijadikan menjadi sebuah tulisan.


SABISABU, HAMBATAN DAN TANTANGAN 

Pemateri menguraikan bagaimana hambatan dan tantangan dalam melaksanakan program SABISABU.

Mimpi Literasi 

Saya telah membangun mimpi literasi ini dengan cara yang tak biasa. Di era COVID-19 ini, saya kembali merasa bahwa apa yang sudah diperjuangkan tak akan sia-sia dan apapun yang kita lakukan tentu memerlukan kerja bersama dan dukungan dari berbagai pihak. 

Situasi Pandemi Covid-19

Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini semua instansi pemerintah tentu punya pengalaman sendiri tentang bagaimana mengatasi wabah ini karena setiap lapisan masyarakat diharuskan untuk tetap bekerja dengan protokol kesehatan yang ketat

SABISABU

Program Satu Birokrat Satu Buku atau yang dapat disingkat Program SABISABU merupakan sebuah program yang dirancang untuk mendorong para birokrat untuk menulis buku. Baik pengalaman atau pun gagasan dan juga pemikiran

" Ketika jiwamu bertabur cinta, maka atas kehendak Tuhan, semesta pasti akan melimpahkan anugrah-Nya. Tetap di jalan juangmu, terus berbagi kebaikan. dan jangan pernah menyerah. Semesta senantiasa mendukung langkah dan mimpi mimpimu."



Penulis :
Amiruddin, S.Pd.
Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang.
Peserta Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren.

1 komentar:

  1. Juairiah Tompobulu1 Mei 2021 pukul 08.47

    Sangat menginspirasi...Mantapp Pak...������

    BalasHapus

Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros

HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...