Selasa, 02 Februari 2021

Jejak Manusia Purba di Taman Prasejarah Leang Leang di Kabupaten Maros

 

Jejak Manusia Purba

di Taman Prasejarah Leang Leang

Kabupaten Maros.







Taman Prasejarah Leang-Leang atau juga dikenal Taman Purbakala Leang-Leang adalah salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Maros yang menyajikan wisata edukasi tentang kepurbakalaan.Kata "Leang-Leang" dalam bahasa bugis  memiliki arti "gua". Taman prasejarah ini terletak pada deretan bukit kapur (karst) yang curam yang secara administratif berada di Lingkungan Leang-Leang, Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. 



Lokasinya dapat ditempuh ± 15–30 menit dari Jl. Poros Bantimurung. Bantimurung yang merupakan jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone. Di taman ini terdapat banyak gua prasejarah yang menyimpan peninggalan arkeologis yang unik dan menarik. Para arkeolog berpendapat bahwa beberapa gua yang terdapat di sekitar kawasan tersebut pernah dihuni manusia sekitar 3.000-8.000 tahun SM. 




Bukti keberadaan ini ditandai dengan lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa yang sedang melompat, puluhan gambar telapak tangan yang ada pada dinding-dinding gua. Terdapat 5 buah telapak tangan manusia purbakala yang ditemukan di Gua Pettae, terdapat pula 27 bekas telapak tangan yang ditemukan di Gua Petta Kere. Selain lukisan prasejarah, juga terdapat benda laut berupa kerang yang menandai bahwa gua tersebut juga pernah terendam dan dikelilingi oleh laut. Keunikan lain adalah keberadaan sungai yang berada tepat di depan Gua Leang-Leang, singkapan batu kapur yang tersebar di areal persawahan penduduk, dan pemandangan Puncak Bulusaraung dari atas gua. Taman prasejarah ini jaraknya tidak terlalu jauh dengan Kawasan Wisata Alam Bantimurung yang merupakan objek wisata cukup diminati baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Gua Pettae ditandai dengan pagar besi setinggi 1,5 m. Dari pintu masuk sudah tampak gambar telapak tangan yang menjadi ikon gua ini. Terlihat lima gambar telapak tangan tetapi hanya tiga telapak tangan yang bergambar utuh.

Menurut masyarakat sekitar, gambar telapak tangan utuh memiliki makna menangkal bala sedangkan gambar telapak tangan dengan empat jari saja memiliki arti berdukacita. Gambar telapak tangan tersebut dibuat dengan teknik negative hand stencil yaitu menyemprotkan warna pada tangan kemudian ditempelkan ke permukaan dinding gua. Warna merah pada seluruh gambar ini diperkirakan berasal dari batuan mineral yang mengandung pigmen merah yang kemudian meresap ke dalam pori-pori dinding gua dan membuatnya bertahan hingga ribuan tahun lamanya.

 




Berjarak 300 m dari Gua Pettae, terdapat Gua Petta Kere yang dapat diakses melalui dua jalur. Jalur utama yaitu melewati akses yang sudah baik, jalur kedua dengan menaiki anak tangga di antara bebatuan yang menyempit. Suhu udara di dalam gua sekitar 30°C dengan tingkat kelembaban dalam rongga gua berkisar 70% sedangkan kelembaban dinding gua berkisar dari 15%-25%.

Di dalam Gua Petta Kere terdapat lebih banyak stensil telapak tangan. Terdapat 27 stensil telapak tangan, 17 stensil di antaranya merupakan stensil telapak tangan utuh. Selain stensil telapak tangan, terdapat juga gambar binatang yang sedang melompat dengan anak panah tertancap di bagian dada.

Taman Prasejarah Leang Leang memiliki pemandangan yang sangat indah dan gugusan bebatuan di lapangan dan persawahan menjadi spot foto yang sangat indah. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di tempat ini dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya mempelajari mengenai sejarah dan tentang batuan.




Jadi jika berkunjung ke Sulawesi Selatan, lebih khusus lagi ke Kabupaten Maros sempatkan untuk berkunjung ke Taman Prasejarah Leang Leang.

4 komentar:

  1. BAGUS BANGET TERKELOLA DENGAN BAIK, RAPI DAN JADI NYAMAN BUAT BELAJAR
    MIRIP GUA PAYON DI PADALARANG JAWA BARAT

    BalasHapus
  2. Sangat informatif pa. Terimakasih sudah berbagi ilmu.

    BalasHapus

Geliat Guru Maros dalam memperingati HGN ke 76 Tingkat Kabupaten Maros

HGN 76 Tingkat Kabupaten Maros Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional yang ke 76 yang jatuh pada tanggal 25 November 2021,...