Menulis Buku Non Fiksi
“Assalamu’alaikum
Wr. Wb. Salam sehat Selamat malam Bapak
Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis Om Jay gelombang 17. Ucapan terima
kasih saya sampaikan kepada Om Jay yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi sedikit ilmu dan
berdiskusi dengan Bapak Ibu “
Dengan salam dan
sapaan dari beliau memulai kegiatan beliau membawakan materi kelas menulis
malam ini, dengan materi “Menulis Buku
Non Fiksi”
Materi ini
dibawakan langsung oleh ibu Musliin, M.Pd.
Alasan Menulis Buku
Sebelum menulis
buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.
Alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu
lewat buku.
2. Ingin punya buku
karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan
profesi sebagai seorang guru.
Pola Penulisan Buku nonfiksi.
Dalam penulisan
buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis
(Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke
rumit) Contoh: Buku Pelajaran.
2. Pola Prosedural
(Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku
disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan
bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Langkah Proses Penulisan Buku
Proses penulisan
buku terdiri dari 4 langkah, yakni
1.
Pratulis
a. Menentukan tema
b. Menemukan ide
c. Merencanakan jenis
tulisan
d. Mengumpulkan bahan
tulisan
e. Bertukar pikiran
f. Menyusun daftar
g. Meriset
h. Membuat Mind
Mapping
i. Menyusun kerangka
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting,
pendidikan, motivasi dan lain-lain.
Untuk
melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan
dari
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang
lain
3. Berita di media
massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati
lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Referensi
berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi
terdiri dari :
1. Pengetahuan yang
diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang
diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang
diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah
didapatkan.
5. Pemikiran yang
telah direnungkan
Tahap
berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui
untuk melanjutkan ke proses penulisan.
Berikut
ini adalah kerangka dari buku saya
BAB 1
Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2
Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3
Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4
Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5
Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di
Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di
Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam
menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, mengikuti nasehat Pak Yulius
Roma Patandean di Channel beliau https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
anotomi
buku nonfiksi
Anotomi
Buku
1) Halaman Judul
2) Halaman Persembahan
(OPSIONAL)
3) Halaman Daftar Isi
4) Halaman Kata
Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5) Halaman Prakata
6) Halaman Ucapan
Terima Kasih (OPSIONAL)
7) Bagian /Bab
8) Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9) Halaman Glosarium
10)
Halaman
Daftar Pustaka
11)
Halaman
Indeks
12)
Halaman
Tentang Penulis
2.
Menulis Draf
a. Menuangkan konsep
tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
b. Tidak mementingkan
kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
3.
Merevisi Draf
a. Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
b. Memeriksa gambaran
besar dari naskah.
4.
Menyunting Naskah
Menyunting
naskah (KBBI dan PUEBI)
a. Ejaan
b. Tata bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
e. Legalitas dan norma
5.
Menerbitkan
Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan
kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Hambatan terakhir
yakni hambatan psikologis adalah yang sangat berat. Ini berkaitan dengan
deadline yang diberikan. Justru deadline ini yang menjadi trigger untuk segera
menyelesaikan tulisan.
Bagaimana cara
mengatasinya?
·
Banyak
membaca
·
Mencari
inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
·
Disiplin
menulis setiap hari.
·
Pergi
ke pasar dan memasak. (bagi yang hobi memasak)
“Kesempatan
menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2 kali. Tiap kesempatan yang diambil
adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali
merupakan permulaan kepada usaha yang besar. TAKE IT OR LEAVE IT. And Now or Never”
Penulis : Amiruddin, S.Pd.
Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang